
Ketika Anda melakukan investasi reksadana, baik itu Reksadana saham ataupun Reksadana pendapatan tetap, Anda akan berhadapan dengan berbagai macam kondisi pasar. Antara kedua hal tersebut memang memiliki sebab-akibat yang mampu menimbulkan resiko di dalam dunia investasi. Risiko memang sering kali membuat langkah para investor untuk melakukan investasi akhirnya terhenti.
Bagi Anda yang saat ini tengah tertarik untuk melakukan investasi di portofolio Reksadana, maka Anda harus mengerti bagaimana cara dalam meminimalisir resiko. Berikut ini adalah beberapa strategi meminimalkan risiko investasi reksadana yang perlu Anda ketahui.
Bagaimana Cara Meminimalisir Resiko Investasi Reksadana?
Pilih Reksadana Papan Atas
Jika disini Anda merupakan investor pemula, maka mungkin Anda akan membuat sebuah kesalahan klasik dengan menetapkan modal besar di reksadana yang menawarkan imbal hasil yang paling tinggi di tahun sebelumnya. Padahal sebenarnya, langkah tersebut kurang tepat dan termasuk cara berinvestasi dengan opsi yang paling beresiko oleh karena sifat siklus yang dimiliki.
Sebaiknya disini Anda lebih memilih untuk berinvestasi di reksadana yang mempunyai eksposur lebih tinggi ke sektor tertentu. Anda pilih reksadana yang berada di papan atas, karena dengan begitu mampu mengurangi resiko investasi yang Anda lakukan nantinya.
Melakukan Diversifikasi Portofolio
Sebagai seorang investor, Anda perlu mencari cara yang paling tepat untuk dapat melakukan diversifikasi portofolio, serta membatasi eksposur pada jenis-jenis investasi tertentu. Diversifikasi tersebut bisa Anda lakukan dengan cara membagi portofolio investasi dalam banyak jenis reksadana serta pada kategori yang berbeda untuk tiap-tiap jenis.
Di Negara Indonesia sendiri, tersedia Reksadana pendapatan tetap, saham dan campuran. Anda bisa memiliki berbagai macam jenis Reksadana tersebut dalam portofolio. Selain itu juga produk reksadana saham yang Anda miliki perlu dibuat beragam, seperti meletakkan dana di Reksadana saham papan atas, menengah dan juga kecil.
Ketahui Profil Resiko
Salah satu faktor yang membuat beberapa investor terhambat untuk memperoleh imbal hasil yang tinggi dari investasi yang mereka lakukan yaitu kurangnya pemahaman mengenai profil risiko dari investasi yang dipilih. Profil risiko adalah penentuan seberapa besar risiko yang nantinya bersedia untuk Anda ambil, termasuk di sini resiko dengan jumlah pokok yang telah diinvestasikan.
Ketika Anda memilih untuk berinvestasi di Reksadana saham, maka Anda harus mengetahui bahwasannya risiko di jenis reksadana tersebut memang cukup tinggi, namun keuntungan yang bisa didapatkan pun juga tak kalah tinggi.
Hal itu berbeda dari investasi reksadana pendapatan tetap yang mempunyai tingkat risiko jauh lebih rendah jika dibandingkan Reksadana saham, namun pengembalian yang diperoleh pun juga relatif rendah.
Likuiditas Memadai
Kekhawatiran utama yang seringkali di diabaikan oleh para investor baru yaitu mengenai tingkat likuiditas. Secara praktis, disini likuiditas merupakan fitur yang akan memungkinkan investasi bisa dicairkan menjadi uang tunai dengan lebih mudah menggunakan harga yang wajar dan dalam periode tertentu.
Makin tinggi likuiditas sebuah saham, maka tentunya akan makin mudah dalam mencairkannya jika di sini terjadi keadaan yang cukup darurat. Saham dianggap sebagai salah satu jenis investasi yang kurang liquid, sementara untuk pasar uang merupakan yang paling likuid diantara jenis-jenis investasi reksadana yang lain.
Maka dari itulah, sangat penting bagi Anda untuk mempertimbangkan keseimbangan antara investasi yang kurang liquid dengan yang liquid, sehingga bisa mempunyai likuiditas yang cukup dalam memenuhi biaya-biaya darurat yang mungkin saja Anda butuhkan di masa akan datang.